Resign atau mengundurkan diri dari tempat kerja merupakan salah satu keputusan sulit. Karyawan yang akan mengajukan resign tentunya harus memiliki alasan. Alasan ini harus kuat dan logis. Alasan yang dibuat akan berpengaruh terhadap reputasi seorang karyawan baik di perusahaan lama maupun ketika masuk ke perusahaan baru. Lalu apa alasan resign masuk akal yang akan dimaklumi bos? Lebih jelasnya simak uraian dibawah ini.
Cara Membuat Alasan Resign yang Masuk Akal
- Beritahukan alasan utama yang menyebabkan keinginan resign dari perusahaan. Sampaikan alasan tersebut langsung kepada atasan dengan jujur dan runtut sampai kepada keputusan resign. Hindari menyampaikan uneg-uneg atau kekecewaan yang diterima ketika bekerja.
- Membuat dan menyerahkan surat resign kepada atasan jauh-jauh hari. Tetap bersikap profesional setelah menyerahkan surat resign, yakni tetap menjalankan tugas dan fungsi sesuai jabatan yang diemban. Lakukan pekerjaan sampai tuntas.
- Karyawan yang mengajukan resign tentunya harus merencanakan waktu dan proses serah terima pekerjaan.
- Tetap memberikan penghargaan kepada perusahaan dengan cara mengucapkan terima kasih telah diberi kesempatan berkontribusi dan memperoleh bimbingan dari atasan perusahaan.
Baca Juga : Tips Cara Daftar Bitcoin yang Benar dan Lengkap
Alasan Resign Masuk Akal
Ketika memutuskan untuk resign memang harus mencari alasan resign yang masuk akal. Bagi yang masih bingung apa alasannya, berikut ini beberapa alasan resign yang logis, kuat, matang dan masuk akal.
1. Alasan Keluarga
Alasan yang paling umum digunakan oleh karyawan untuk mengajukan resign adalah keluarga. Alasan keluarga biasanya juga digunakan untuk mengajukan mutasi. Alasannya seperti pekerjaan yang jauh dari keluarga, pekerjaan terlalu banyak menyita waktu sehingga tidak ada waktu bersama keluarga dan berbagai alasan keluarga lainnya.
Alasan keluarga lainnya yang dapat digunakan adalah pindah tempat tinggal. Pindah tempat tinggal akan membuat karyawan jauh dari kantor. Hal ini akan berpengaruh terhadap mobilitas dan juga biaya apabila tetap bekerja di kantor yang jauh dari rumah. Beberapa kota besar mungkin tidak mempermasalahkan ini. Namun di beberapa daerah dengan akses transportasi terbatas akan sangat perlu dipertimbangkan.
2. Merasa Jenuh
Pekerjaan yang dilakukan berulang-ulang selama bertahun-tahun akan membuat karyawan merasa jenuh. Rasa jenuh yang tidak dibarengi dengan peningkatan jabatan, kemampuan, gaji maupun insentif akan membuat karyawan mempertimbangkan opsi resign.
Namun jangan salah, bisa jadi ketika menyampaikan alasan ini pada atasan karyawan akan ditawari naik jabatan, gaji maupun insentif apabila kinerja yang dilihat selama ini baik dan memuaskan.
Baca Juga : Cara Daftar Payoneer Paling Cepat Untuk Pemula
3. Membutuhkan Tantangan Baru
Beberapa karyawan mungkin selalu terpacu dengan sebuah tantangan. Karyawan yang lebih suka turun ke lapangan tidak akan suka bekerja di ruangan yang membosankan. Lapangan memerlukan tantangan berupa kekuatan fisik sehingga bagi sebagian orang hal tersebut adalah tantangan. Berbeda dengan orang yang bekerja di ruangan, yang memandang tantangan dari sudut lain. Tantangan bagi karyawan tipe ini adalah konsentrasi dan mental yang harus menghindarkan mereka dari kebosanan.
Karyawan yang suka tantangan biasanya memiliki sikap optimis, positif dan tidak suka comfort zone. Ini juga bisa menjadi ide agar resign diterima. Jangan lupa sampaikan alasan ini dengan menyeluruh dan meyakinkan. Pastikan juga pencapaian diperusahaan tersebut agar alasan yang dibuat menjadi lebih logis.
4. Ingin Melanjutkan Jenjang Pendidikan
Ingin melanjutkan dan meneruskan jenjang pendidikan yang sudah terputus bisa menjadi alasan resign yang masuk akal. Terlebih salah satu faktor yang dapat menunjang karir adalah pendidikan. Alasan ini biasanya diterima dan tidak akan dipermasalahkan oleh manajemen perusahaan. Manajemen akan selalu mensupport pengembangan diri dan memang pendidikan adalah hak karyawan.
Terkadang ketika menyampaikan alasan ini, manajemen akan memberikan counter offer agar karyawan bisa tetap bekerja sambil melanjutkan pendidikan. Beberapa perusahaan juga akan memberikan pertimbangan apabila selesai pendidikan dapat mengajukan lamaran kembali ke perusahaan yang sama. Lamaran baru dapat disesuaikan dengan pengalaman dan jenjang pendidikan.
5. Tidak Maksimal Bekerja
Karyawan yang merasa tidak maksimal bekerja bisa jadi menjadi salah satu alasan resign yang tepat. Kontribusi yang diberikan tidak cukup bagi perkembangan perusahaan. Bisa juga karyawan merasa kemampuan yang dimilikinya tidak dapat diaplikasikan dengan maksimal ketika bekerja. Dan yang patut diperhatikan adalah adanya evaluasi dari pihak perusahaan yang menyatakan bahwa karyawan tersebut tidak bisa memberikan kontribusi yang maksimal.
6. Tidak Sesuai dengan Background Pendidikan dan Passion
Masih banyak perusahaan yang merekrut karyawan untuk menempati posisi tertentu namun tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan. Pihak perusahaan akan menuntut untuk serba bisa. Dan lebih parahnya lagi perusahaan akan memberikan tugas yang tumpang tindih dengan jabatan lainnya.
Apabila seorang karyawan merasakan hal tersebut. Merasa bahwa pekerjaannya tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan dan passion, maka dapat mengajukan resign. Alasan resign ini cukup kuat agar karyawan dapat terus mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya.
7. Memperoleh Tawaran Kerja di Tempat Lain
Alasan resign lain yang dapat digunakan oleh karyawan ketika adalah memperoleh tawaran dari dan di perusahaan lain. Pastikan bahwa tawaran yang diterima akan lebih mengembangkan potensi diri dan memiliki masa depan yang lebih baik.
Namun perlu diingat bahwa memberikan apresiasi ke perusahaan lama adalah langkah yang baik. Apresiasi berupa telah memperoleh banyak pelajaran, rekan tim dan atasan yang terus mensupport dan sebagainya.
Baca Juga : Faktor-faktor yang Memotivasi Karyawan
8. Berencana Mengembangkan Usaha Mandiri
Alasan resign ini masih cukup masuk akal. Alasan ini lebih baik daripada alasan jenuh atau memperoleh tawaran yang lebih baik dari perusahaan lain. Berencana mengembangkan usaha secara mandiri juga dapat dijadikan sebagai alasan untuk terus menjalin komunikasi dan relasi dengan rekan dan atasan yang ada di perusahaan lama.
Perlu diperhatikan ketika membuat alasan ini ketika mengajukan resign. Pada saat mengutarakan alasan rencana mengembangkan usaha sendiri bisa saja perusahaan akan menahan karyawan tersebut dengan cara memberikan tawaran kenaikan gaji, insentif atau semacamnya yang dapat menggoyahkan. Karyawan juga harus memperhatikan bahwa beralih profesi dari seorang karyawan ke pengusaha tidaklah mudah. Budaya sebagai karyawan seperti memperoleh pemasukan rutin, fasilitas kantor dan lainnya akan menjadi tantangan yang cukup berat.
9. Mempunyai Anak
Alasan ini biasanya digunakan oleh karyawan perempuan yang sudah menjadi ibu rumah tangga. Bekerja pada orang lain atau perusahaan akan menyita banyak waktu dan tenaga. Terkadang hal ini akan membuat anak tidak memiliki banyak perhatian. Perhatian yang tidak cukup akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak baik perkembangan fisik maupun psikis/psikologis/mental.
Bisa saja karyawan yang telah memiliki anak mempekerjakan pengasuh anak. Namun, memberi pengasuhan kepada orang lain tentunya tidak akan sebaik diasuh oleh ibunya sendiri. Hal inilah yang menjadi banyak alasan perempuan mengajukan resign.
Nah itulah 9 alasan resign yang masuk akal dan akan dimaklumi oleh bos. Diharapkan uraian diatas bisa membantu karyawan dalam membuat alasan ketika ingin mengajukan resign. Semoga ide-ide ini bisa membantu Anda agar resign berjalan lancar.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram CaraDaftar.Id. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.