Pernahkah mendengar kata “headhunter”? Dalam dunia kerja, ada yang dinamakan dengan headhunter. Sebenarnya apa itu headhunter dan apa saja tugasnya? Headhunter sendiri merupakan orang yang penting dalam proses rekrutmen pekerja. Namun tidak sembarangan kandidat yang direkrut oleh headhunter ini. Karena headhunter sebenarnya tidak sama dengan recruiter biasa.
Mengenal Apa Itu Headhunter


Meski sering dibicarakan, nyatanya masih sedikit sekali orang yang memahami apa itu headhunter. Headhunter biasanya tidak bekerja di perusahaan tertentu. Mereka secara pribadi dimintai langsung oleh perusahaan yang sedang membutuhkan kandidat yang cocok untuk mengisi posisi penting yang sedang lowong.
Cara headhunter mencari kandidat tidak seperti recruiter biasa. Pendekatan yang dilakukan lebih personal, dalam kata lain tidak mengumumkan secara publik. Kalau recruiter biasa melakukan rekrutmen dengan cara memasang informasi lowongan kerja pada tempat yang mudah diakses oleh semua orang. Beda lagi dengan headhunter yang justru melakukannya secara diam-diam.
Target yang dicari recruiter biasanya berstatus pengangguran, sedangkan headhunter justru lebih mengutamakan kandidat yang masih berstatus pekerja. Kandidat yang masih berstatus pekerja menjadi sangat menarik bagi headhunter. Sebisa mungkin headhunter akan berusaha membajak kandidat itu untuk pindah kerja ke perusahaan yang memberinya kasus. Sehingga headhunter akan mendapatkan bayaran dari berbagai perusahaan yang meminta bantuannya, tidak hanya dari satu perusahaan saja.
Umumnya posisi yang seringkali dicari perusahaan secara khusus adalah posisi top management, yakni posisi untuk level atas. Sudah pasti perusahaan tidak akan sembarangan memilih kandidat, karena membutuhkan keahlian dan spesifikasi yang cukup jarang ditemui.
Headhunter bekerja untuk perusahaan yang meminta bantuannya. Jadi headhunter bukan orang yang membantu orang lain mendapatkan pekerjaan, itulah mengapa mereka hanya bekerja setelah mendapatkan kasus dari suatu perusahaan yang sedang membutuhkan kandidat untuk mengisi posisi yang lowong.
Baca Juga : Kenali Apa Itu HRD dan Tugas HRD Perusahaan Sesungguhnya
Mekanisme dan Cara Kerja Seorang Headhunter


Setelah mengetahui apa itu headhunter, maka hal yang tidak kalah penting adalah mengetahui bagaimana cara kerja headhunter saat mencari kandidat yang tepat. Meskipun headhunter kadang disebut recruiter, tapi headhunter sangat berbeda dengan HRD maupun outsourcing. Headhunter memiliki peran yang sangat berbeda dalam dunia kerja.
Jika HRD bekerja mencari kandidat karyawan biasa, maka headhunter khusus mencari kandidat untuk level manajer hingga direktur, yang mana tidak sembarangan orang bisa mengisi posisi tersebut karena membutuhkan kualifikasi yang lebih spesifik.
Sedangkan jika dibanding dengan outsourcing, hak milik atas seorang kandidat resmi menjadi milik perusahaan setelah direkrut. Berbeda dengan outsourcing di mana hak milik atas kandidat tidak serta merta dialihkan pada klien, tapi dipindahkan ke perusahaan klien yang membutuhkan.
Jadi apabila diringkas, headhunter adalah konsultan atau agen perusahaan yang dimintai oleh perusahaan klien untuk mencarikan kandidat level menengah ke atas berdasarkan kualifikasi tertentu dan kandidat yang direkrut tidak perlu membayar sepeserpun pada headhunter. Sehingga headhunter bekerja untuk perusahaan klien dengan mencarikan orang mengisi posisi yang pas, bukan mencarikan pekerjaan bagi kandidat.
Baca Juga : Etika Berkomunikasi Di Tempat Kerja dan Sanksi Hukumnya
Kriteria dan Ciri-ciri Headhunter yang Profesional dan Terpercaya
Meski telah memahami apa itu headhunter dan cara kerjanya, namun perlu digaris bawahi apabila ketika bertemu dengan headhunter, jangan pernah mempercayai headhunter yang menarik biaya dari kandidat. Karena sesungguhnya headhunter dibayar oleh perusahaan yang memberinya pekerjaan bukan dari kandidat yang dicari. Kalau menemukan headhunter yang meminta bayaran dari kandidat, bisa jadi headhunter itu abal-abal.
Berikut ini adalah beberapa kriteria dan ciri-ciri yang bisa digunakan untuk melihat apa itu headhunter yang profesional dan terpercaya:
1. Perusahaan Headhunter Memiliki Profil yang Jelas
Kandidat yang direkrut atau meminta bantuan dari headhunter sebaiknya harus pintar-pintar dalam memilih perusahaan headhunter yang tepat. Lakukan searching di internet, dengan mengenali profil dari perusahaan. Apakah perusahaan headhunter tersebut kredibel? Pastikan perusahaan tersebut juga bukan perusahaan yang baru berdiri.
2. Headhunter Tidak Menarik Komisi
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, headhunter bekerja untuk perusahaan yang meminta bantuannya, bukan untuk kandidat, sehingga headhunter tidak berhak menarik komisi dari kandidat. Ada baiknya jauhi saja perusahaan headhunter yang meminta komisi dari kandidat. Justru headhunter akan mendapat komisi sebesar 23-30% dari gaji kandidat yang telah berhasil direkrut, yang mana perusahaan yang meminta bantuan headhunter lah yang akan membayar komisi tersebut.
3. Headhunter yang Menghubungi atau Dimintai Bantuan Harus Menguasai Industri Pilihan Kandidat
Di saat seorang kandidat dihubungi oleh headhunter, sebaiknya jangan langsung percaya dulu. Ujilah kemampuan headhunter tersebut dengan menanyakan industri yang dipilih oleh kandidat. Misalnya saat ini kandidat bekerja di industri perbankan, seharusnya headhunter sudah menguasai betul pengetahuan mengenai industri tersebut. Begitu juga saat memilih perusahaan headhunter yang tepat untuk mencari pekerjaan.
Selain menunggu headhunter datang menghubungi kandidat, kandidat juga sebenarnya bisa berusaha menarik headhunter untuk merekrut. Pastikan kandidat masih memiliki pekerjaan atau baru saja berhenti dari pekerjaan sebelumnya. Cara ini terutama ditujukan hanya untuk pekerjaan yang memiliki kualifikasi dan kemampuan yang sulit dicari, atau pekerjaan level menengah ke atas.
Baca Juga : Begini Strategi Pengelolaan Ruangan Kerja Kantor Agar Lebih Efektif
3 Cara yang Bisa Dilakukan Agar Headhunter Mengenali Kandidat


1. Membuat Resume atau CV yang Menarik, dan Memasangnya di Sosial Media Pencari Kerja
Headhunter akan lebih mudah menemukan kandidat apabila kandidat memasang resume atau CV yang menarik di platform seperti LinkedIn. Pastikan CV yang dibuat sudah menarik perhatian headhunter sejak detik pertama. Resume yang menarik memuat poin-poin sebagai berikut.
1. Pengalaman
Tuliskan pengalaman bekerja sesuai dengan pekerjaan yang diinginkan, seperti pengalaman saat terlibat dalam suatu proyek tertentu, sehingga akan meningkatkan nilai jual kandidat bagi headhunter.
2. Tugas, Peran, serta Tanggung Jawab yang Pernah Dilakukan Sebelumnya
Tambahkan juga tugas, peran dan tanggung jawab dari setiap pekerjaan yang pernah dilakukan, hanya yang relevan dengan posisi yang diinginkan. Tuliskan secukupnya saja, supaya headhunter dapat mempertimbangkan dengan cepat untuk merekrut kandidat.
3. Pendidikan Formal/Non Formal
Supaya headhunter tertarik untuk merekrut kandidat, sebaiknya tambahkan juga pendidikan baik formal maupun non formal yang pernah ditempuh. Dapat dibuktikan dengan ijazah, sertifikat, lisensi, dan sebagainya.
4. Skill atau Keterampilan
CV yang menarik harus mencantumkan keterampilan yang dikuasai. Namun tidak sembarangan keterampilan juga yang harus ditulis. Tambahkan keterampilan yang memang relevan dengan posisi yang diinginkan.
5. Prestasi
Selain mencantumkan keterampilan, prestasi juga sebaiknya dicantumkan. Baik prestasi saat bekerja sebelumnya, maupun prestasi dari keterampilan yang dimiliki. Dengan menambahkan prestasi, kandidat akan terlihat lebih unggul daripada kandidat lainnya di mata headhunter.
2. Networking
Cara kedua adalah dengan networking. Memiliki jaringan yang luas juga dapat mempermudah kandidat untuk dikenali oleh headhunter. Seperti dengan menghadiri event networking. Memiliki hubungan profesional yang luas akan memberikan manfaat tersendiri bagi kandidat.
3. Aktif Memperbaharui Resume
Sering-seringlah memperbaharui resume supaya headhunter bisa lebih mudah mengenali kandidat. Dari setiap pekerjaan yang pernah dilakukan, tidak ada salahnya memperbaharui resume dengan lebih sering karena meskipun masih memiliki pekerjaan, masih ada kesempatan untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi.
Itulah informasi perihal apa itu headhunter serta cara kerja dan bagaimana cara agar bisa direkrut oleh headhunter. Dengan memahami apa itu headhunter, maka kita bisa mengetahui bahwa dalam proses rekrutmen kerja, tidak hanya HRD ataupun outsourcing saja yang berperan, akan tetapi juga dikenal istilah headhunter.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram CaraDaftar.Id. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.