Sebagai seorang mahasiswa pasti pernah mendengar istilah OJT atau On Job Training. Dimana program ini diadakan sebelum menjadi seorang karyawan di perusahaan tentu maka orang tersebut diharuskan untuk menjalani program tersebut. On Job Training atau bisa disebut dengan training singkat dalam beberapa bulan saja tergantung kebijakan yang dibuat oleh perusahaan yang dilamar. On Job Training ini lebih mengarah ke model pembelajaran sebelum menjadi karyawan tetap atau bekerja sesuai job desknya. Lalu apa pengertian, tujuan dan manfaat program ini bagi mahasiswa? Simak uraiannya dibawah ini.
Pengertian OJT Secara Umum
OJT dapat diartikan sebagai sebuah proses pelatihan yang bertujuan agar sikap, kemampuan, dan keterampilan yang dimiliki karyawan bisa meningkat. On Job Training menempatkan mahasiswa pada kondisi pekerjaan sebenarnya. Tentunya mahasiswa yang mengikutinya akan memperoleh bimbingan dan pengawasan dari senior atau atasan (supervisor) yang lebih berpengalaman dan lebih lama bekerja di tempat tersebut.
On Job Training memiliki fungsi utama yakni mahasiswa yang baru bekerja dapat memperoleh gambaran tentang pekerjaan secara langsung dan utuh. Mahasiswa tersebut dapat melihat dinamika dan lika-liku yang ada dalam suatu pekerjaan. Dengan adanya On Job Training, mahasiswa juga bisa lebih beradaptasi terhadap adanya permasalahan yang mungkin bisa terjadi ketika mereka bekerja. Terdapat 3 sasaran utama atau pencapaian dalam proses On Job Training, yakni ilmu pengetahuan (knowledge), kemampuan (skill) dan sikap (attitude).
1. Ilmu Pengetahuan (Knowledge)
Mahasiswa yang mengikuti proses On Job Training diharapkan memperoleh ilmu pengetahuan baru yang terkadang tidak dipelajari di bangku perkuliahan. Ilmu pengetahuan ini bisa berkaitan dengan teknis atau non teknis suatu pekerjaan. Ilmu pengetahuan yang harus diperoleh diharapkan mampu menunjang proses penyelesaian pekerjaannya. Dengan mengikuti On Job Training, mahasiswa akan belajar dari awal mengenai kewajiban kerja.
Baca Juga : Etika Berkomunikasi di Tempat Kerja dan Sanksi Hukumnya
2. Kemampuan (Skill)
Dengan adanya OJT juga diharapkan dapat memperoleh dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa. Dunia kerja tentunya berbeda dengan dunia yang ada di kampus. Dunia kerja selalu menuntut untuk disiplin, mampu beradaptasi, memiliki inisiatif, dapat bekerja sama dengan orang lain dan sebagainya. Hal ini sangat jauh berbeda dengan dunia kampus yang terkadang hanya berpatokan pada nilai yang terkadang tidak memperdulikan orang lain.
3. Sikap (Attitude)
Setelah melalui proses OJT, mahasiswa diharapkan memiliki minat dan kesadaran akan pekerjaan yang sedang diembannya. Menghormati orang lain, memiliki empati, mudah menolong dan sikap lainnya merupakan poin penting yang diperoleh dari proses On Job Training.
Tujuan OJT atau On Job Training
- Mahasiswa dapat mengetahui secara utuh tentang kondisi perusahaan sehingga dapat mempersiapkan diri sedini mungkin baik fisik dan psikis/mental untuk menghadapi persaingan
- Dapat melatih komunikasi mahasiswa dengan orang lain baik teman/rekan kerja maupun dengan atasan
- Dapat melatih kedisiplinan pada saat melaksanakan pekerjaan
- Sebagai karyawan dengan status On Job Training, mahasiswa akan memperoleh pengalaman secara langsung tentang pekerjaan. Mahasiswa lebih memahami keterampilan atau keahlian apa saja yang dibutuhkan dalam dunia pekerjaan.
- Mahasiswa dapat mengamati secara langsung tentang hal yang menjadi tanggung jawab, apa yang harus dikerjakan dan dapat mengevaluasi hasil pekerjaan. Mahasiswa melalui supervisor dapat melihat hasil apakah itu memuaskan atau belum dari apa yang telah dikerjakan.
- OJT dapat dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam tugas dan pekerjaan mereka. Tentunya pekerjaan dibawah pengawasan dan bimbingan supervisor.
- Meningkatkan kecepatan dalam menyelesaikan pekerjaan dengan cara menekuni dan mengulang-ulang pekerjaan tersebut. Selain itu, mahasiswa yang mengikuti On Job Training akan cenderung menyelesaikan pekerjaan dengan kepercayaan diri yang tinggi.
- Meningkatkan keterampilan mahasiswa, mulai dari tidak bisa atau tidak tahu sama sekali tentang pekerjaan sampai tahap terampil dan mahir.
Manfaat OJT atau On Job Training
OJT sangat cocok bagi mahasiswa yang akan memasuki dunia kerja. Dengan adanya On Job Training, mahasiswa dapat memperoleh gambaran dan pengetahuan tentang pekerjaan secara utuh dan langsung. Mahasiswa dapat menyesuaikan diri dengan jenis pekerjaan tersebut. selain itu juga dapat beradaptasi dengan lingkungan, rekan dan berbagai hal yang memiliki hubungan dengan pekerjaan. On Job Training juga dapat dijadikan sebagai sarana agar mengenal situasi kerja dan mampu berorientasi pada pekerjaan.
Baca Juga : Strategi Jitu dan Tips Interview Kerja Untuk Generasi Milenial
OJT juga dapat memberi manfaat lainnya bagi mahasiswa, diantaranya:
- Mahasiswa dapat membedakan teori dan praktik kerja secara langsung. Bisa saja penerapan teori yang didapat di bangku kuliah atau memperoleh pengetahuan baru karena tidak sesuai dengan bidang yang dipelajarinya.
- Dengan mengikuti proses On Job Training, mahasiswa akan memperoleh pengalaman sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja secara langsung atau ketika membuka usaha.
- Dapat menjadi calon tenaga kerja atau pegawai perusahaan dengan kualitas yang mumpuni, sesuai dengan tuntutan pasar dan memiliki daya saing yang tinggi.
- Ketika sudah menjadi karyawan, mahasiswa yang telah mengikuti On Job Training akan memiliki produktivitas yang lebih tinggi
- Mampu menghindari atau mengurangi kesalahan dalam bekerja akibat dari human error
- Tidak memerlukan pengawasan atau monitoring secara terus menerus dan berlebihan
- Akan memiliki sikap sesuai dengan tuntutan perusahaan
- Akan memiliki kemampuan bekerja lebih baik sebagai individu maupun ketika ditempatkan di dalam sebuah tim
Tahapan Pelaksanaan OJT atau On Job Training
1. Tahap Pembekalan
Pelaksanaan On Job Training biasanya dimulai dengan tahap pembekalan yang dilakukan oleh perusahaan bersangkutan. Pembekalan berupa transfer pengetahuan tentang pekerjaan sesuai bidang kompetensi masing-masing. Pengetahuan tersebut bisa berupa pemahaman pekerjaan, tata tertib yang harus dipatuhi di tempat kerja dan orientasi pekerjaan.
Baca Juga : Panduan dan Trik Sukses Lolos Tes Wawancara Kerja
2. Tahap Penerjunan/Pelaksanaan
Setelah dilakukan pembekalan, selanjutnya adalah penerjunan. Mahasiswa On Job Training akan dilengkapi dengan berbagai dokumen administrasi, jurnal kegiatan, jurnal kemajuan, penilaian prestasi kerja dan catatan penting. Mahasiswa On Job Training akan turun langsung dan terlibat dalam proses pekerjaan dari mulai awal sampai akhir pekerjaan.
3. Tahap Monitoring dan Evaluasi
Tahap selanjutnya dari rangkaian On Job Training adalah monitoring dan evaluasi sesuai dengan pedoman baku yang ada di perusahaan tersebut. proses ini dilakukan oleh supervisor secara berkala. Tahap ini akan menilai aspek teknis dan non teknis. Aspek teknis yang dinilai berupa puasaan keterampilan dalam menyelesaikan pekerjaan. Sedangkan aspek non teknis berupa sikap dan perilaku berkaitan dengan tanggung jawab, disiplin, kemandirian, inisiatif dan kreatifitas.
4. Tahap Penarikan
Tahap ini berupa tahapan akhir dari On Job Training. Penarikan dilakukan oleh pihak yang mempunyai kewenangan. Setelah tahap ini, mahasiswa bisa kembali ke kampus bagi mahasiswa yang belum lulus. Sedangkan yang sudah lulus akan diangkat menjadi karyawan tetap apabila hasil penilaian sesuai dengan standar atau memiliki hasil yang memuaskan.
Nah itulah penjelasan mengenai pengertian, tujuan dan manfaat OJT bagi mahasiswa. Dari penjelasan diatas bisa ditarik kesimpulan bahwasanya keberadaan On Job Training sangat penting. Dimana para mahasiswa yang akan berubah statusnya menjadi karyawan akan mendapatkan gambaran mengenai dunia kerja.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram CaraDaftar.Id. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.