Ada berbagai jenis perusahaan yang diketahui oleh masyarakat, seperti perusahaan pemerintah, perusahaan swasta, perusahaan umum, perusahaan keluarga dan sebagainya. Dimana masing-masing jenis perusahaan tersebut memiliki budaya yang berbeda-beda. Jika bekerja di salah satu jens perusahaan tersebut maka harus mengikuti budaya yang berlaku. Lalu, apa saja macam-macam budaya perusahaan yang baik dan wajib ditiru? Simak penjelasannya dibawah ini.
Baca Juga : Mengenal Apa Itu Orientasi dalam Perusahaan dan Contohnya
Pentingnya Budaya Perusahaan
Apabila strategi menggunakan logika formal sebagai alat untuk mengarahkan seseorang ke tujuan perusahaan, maka sebuah budaya adalah sebuah ekspresi tujuan tersebut melalui nilai dan kepercayaan. Budaya akan memandu segala macam kegiatan melaui asumsi kebersamaan dan norma kelompok. Dengan adanya budaya, sebuah kelompok dalam perusahaan akan memiliki energi yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan. Energi ini dapat membentuk suatu sikap dan perilaku seseorang yang selaras dengan tujuan bersama.
Budaya perusahaan tidak hanya mendorong karyawan agar bekerja dengan giat untuk mencapai suatu target tanpa mengabaikan rasa senang dan nyaman ketika bekerja. Dengan budaya, produktivitas dan kinerja karyawan akan meningkat.
Budaya yang selaras dengan strategi, manajemen dan kepemimpinan yang baik akan mendorong suatu perusahaan mencapai hasil positif. Sebaliknya, budaya tidak akan berpengaruh atau tidak efektif apabila tidak selaras dengan hal-hal di atas. salah satu contohnya adalah tingkat kehadiran karyawan rendah, tingkat kepatuhan dan semangat bekerja rendah dan beberapa hal yang berdampak buruk kepada perusahaan dan karyawan itu sendiri.
Budaya Perusahaan Akan Dipengaruhi oleh Pemimpin
Pemimpin dalam suatu perusahaan memiliki peran besar dalam menciptakan, memelihara dan mengembangkan suatu budaya positif dalam lingkungan perusahaan. Pemimpin dituntut untuk menciptakan budaya agar implementasi rencana dan strategi berjalan dengan baik.
Budaya perusahaan akan membantu karyawan menyelesaikan suatu masalah dan menjalankan pekerjaan dengan baik. Dalam hal ini karyawan akan merasa terbantu oleh kehadiran seorang pemimpin. Budaya yang tertanam menggambarkan bagaimana seorang karyawan berperilaku. Tidak hanya ketika berada di lingkungan kantor, namun dalam segala kegiatan sehari-hari karyawan.
Hubungan antara budaya dan kepemimpinan tidak bisa sepihak dan tidak bisa dipisahkan. Budaya yang tertanam dalam suatu perusahaan akan mempengaruhi tentang bagaimana para pemimpin bertindak dan berperilaku. Di sisi lain, pemimpin adalah seorang arsitek budaya perusahaan.
Macam-Macam Budaya Perusahaan
1. Orientasi Terhadap Kepuasan Diri
Budaya perusahaan yang memiliki orientasi terhadap kepuasan diri biasanya diterapkan pada perusahaan skala kecil dan atau perusahaan keluarga. Berikut ini ciri-cirinya:
- Setiap masalah yang muncul akan selalu ditangani dan diselesaikan dengancara kekeluargaan
- Budaya perusahaan jenis ini mengutamakan kepuasan para karyawan/pegawai atau orang yang terlibat dalam manajemen
- Karyawan akan diberi kebebasan untuk bekerja, asalkan sesuai job desk dan target yang dibebankan padanya
- Perusahaan memiliki aturan yang tidak terlalu ketat dan mengikat. Hal ini bertujuan agar karyawan tidak merasa terkekang
- Pemimpin mengatur dengan emosi atau kondisi mood, sehingga apapun bisa terjadi pada kapanpun
- Emosional pemimpin yang cenderung dominan, membuat beberapa kebijakan bisa diambil secara tiba-tiba. Seorang karyawan bisa memperoleh promosi karena memiliki hubungan baik dan cenderung lebih disukai. Begitupun pemecatan bisa terjadi kapanpun apabila tidak memiliki hubungan baik dengan pemimpin, meskipun kinerjanya masuk kategori memuaskan.
Baca Juga : Ini Jawaban Mengapa Anda Ingin Bekerja di Perusahaan Kami
2. Orientasi Terhadap Peran
Budaya perusahaan yang berorientasi terhadap peran biasanya ditemukan di bisnis yang bergerak di bidang perminyakan. Berikut ini ciri-ciri jenis budaya perusahaan ini.
- Pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan cenderung teratur, rutin dan sistematis
- Budaya perusahaan yang sangat birokratis, yakni segala macam prosedur harus sesuai dengan aturan dan hierarki yang ada
- Manajemen lebih mengutamakan aturan daripada kreativitas karyawan. Bekerja mengikuti aturan yang berlaku lebih dihargai dibanding melanggar aturan meskipun hasilnya lebih bagus
- Karyawan wajib mematuhi aturan sehingga tidak perlu repot memikirkan kebijakan. Namun, apabila aturan yang berlaku mempersulit karyawan maka apabila terdapat kesalahan maka karyawan akan memperoleh teguran bahkan berujung pemecatan
- Tidak memiliki sistem delegasi wewenang
3. Orientasi Terhadap Kekuasaan
Budaya perusahaan dengan orientasi ini sering dijumpai pada perusahaan yang bergerak di bidang politik, perusahaan pemerintah dan sejenisnya. Berikut ini ciri perusahaan yang berorientasi pada kekuasaan:
- Pemimpin dalam perusahaan jenis ini tidak bisa disalahkan, mereka selalu benar dan ingin diperlakukan seperti halnya orang tua dalam keluarga
- Apabila memiliki kedekatan dengan pemimpin/atasan, maka akan berpengaruh terhadap promosi
- Perusahaan dengan budaya jenis ini tidak memiliki standar kerja baku. Standar sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan keinginan pemimpin
- Terkadang jenjang structural dan aturan yang ada tidak berguna
- Memiliki sistem kerja layaknya keluarga, setiap karyawan berkewajiban untuk saling membantu dan melindungi satu sama lain
4. Orientasi Terhadap Proyek
Perusahaan dengan budaya yang berorientasi terhadap proyek biasanya ada di unit-unit bisnis atau yang bergerak di bidang RND (research and development) atau penelitian dan pengembangan. Berikut ini ciri perusahaan dengan budaya yang berorientasi pada proyek:
- Selalu membutuhkan dan menerapkan kerja tim
- Menjunjung tinggi sikap profesionalitas, yakni kemampuan lebih penting dibanding perilaku ataupun penampilan
- Berorientasi pada hasil atau target kerja, sehingga memiliki sistem punishment dan reward
- Lebih menghargai karyawan yang bekerja sesuai dengan job description
- Karyawan yang ingin membantu karyawan lainnya dianggap intervensi, kecuali terlibat dalam sebuah tim
- Hubungan yang terjalin baik antar karyawan maupun karyawan dengan atasan hanya sebatas pekerjaan
Selain 4 macam yang telah dijelaskan di atas, menurut dimensi solidaritas dan keramahan dalam suatu hubungan antar komponen yang terlibat di dalamnya adalah:
Baca Juga : Panduan Lengkap Cara Melakukan Analisis Jabatan dalam Perusahaan
1. Budaya Komunal
Budaya ini memiliki pemimpin yang karismatik dan inspirasional, sehingga memberikan anggotanya ras memiliki dan tanggung jawab. Budaya perusahaan jenis ini memiliki sisi negatif, yakni pengaruhnya terlalu besar membuat anggota jarang vokal.
2. Budaya Jaringan
Budaya perusahaan ini membuat anggota atau seluruh orang yang terlibat di dalamnya menjadi teman atau layaknya keluarga. Karyawan memiliki kontak dan tingkat kepedulian yang tinggi terhadap karyawan lain ataupun kondisi perusahaan. Karyawan akan bersedia saling membantu dan berbagi informasi satu sama lain.
Sisi negatif dari budaya jaringan adalah cenderung sungkan dan tidak vokal. Hal ini berkaitan dengan kedekatan dan keramahan yang ada di dalam lingkungan perusahaan.
3. Budaya Tujuan
Budaya yang memiliki fokus terhadap tujuan atau sering disebut Mercenary Culture ini biasanya tuntutan dan objektivitas. Karyawan harus mencapai tujuan dan pekerjaan harus diselesaikan secepat mungkin.
Budaya Tujuan ini tidak luput dari sisi negatif, yakni karyawan yang dengan kinerja buruk akan diperlakukan tidak manusiawi.
4. Budaya Fragmentasi
Budaya fragmentasi adalah budaya dengan rasa memiliki dan identifikasi yang sangat lemah. Setiap orang yang terlibat dalam perusahaan akan cenderung individualis sehingga sulit untuk diajak bekerjasama. Komitmennya terhadap tugas sangat dipertanyakan.
Nah itulah macam-macam budaya perusahaan yang baik dan wajib ditiru. Semoga budaya yang ada di perusahaan tempat kerja bisa membawa karyawan menjadi lebih baik lagi Semoga bermanfaat ya!