Sebagai pengusaha sangat penting menyusun cash flow, termasuk warung makan hingga warung kopi sekalipun. Bagi yang belum tahu, cash flow adalah laporan keuangan yang menggambarkan bagaimana pemakaian aliran kas dalam perusahaan. Untuk lebih jelasnya simak ulasan berikut:
Apa itu Cash Flow?
Cash flow adalah laporan keuangan yang berisi tentang data penerimaan dan pengeluaran kas dalam sebuah perusahaan pada waktu dan periode tertentu. Adanya laporan cash flow adalah dapat membantu untuk mengetahui tentang keuangan suatu perusahaan, apakah sedang untung atau rugi.
Baca Juga : Peran, Tugas dan Tanggung Jawab Accounting Executive dalam Perusahaan
Agar bisa membuat laporan cash flow, dibutuhkan semua catatan tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dalam periode tertentu. Pada akhir laporan cash flow, manajemen bisa menilai posisi keuangan perusahaan, apakah mengalami keuntungan atau minus.
Cara Membuat dan Contoh Cash Flow
Sebelum membuat laporan cash flow, perlu diketahui ada 5 langkah untuk membuat cash flow. Berikut langkah-langkahnya:
1. Menghitung Kenaikan dan Penurunan Kas
Langkah pertama yang diperlukan untuk membuat cash flow adalah menghitung kenaikan atau penurunan kas perusahaan. Menghitungnya bisa dengan melihat laporan arus kas dan neraca pada akun kas. Juga bisa dengan menghitung kenaikan dan penurunan kas dengan melihat buku kas bank dan buku kas kecil.
2. Menghitung Kas Bersih Dari Kegiatan Operasional (operating activities)
Umumnya, kas digunakan untuk berbagai macam kegiatan. Pada langkah kedua cash flow adalah harus memisahkan kas yang khusus untuk kegiatan operasional. Kemudian, hitung jumlahnya dan buatlah laporan kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasional.
Baca Juga : Mengenal Apa Itu Orientasi Dalam Perusahaan dan Contohnya
3. Menghitung Kas Bersih Dari kegiatan Investasi (investing activity)
Langkah ketiga menggunakan cash flow adalah sama dengan langkah kedua, hanya saja yang membedakan jenis kegiatannya yaitu kegiatan investasi. Perhatikan kegiatan investasi yang dilakukan pada periode berjalan dan hitunglah jumlah kas bersih yang telah digunakan.
4. Menghitung Kas Bersih Dari Kegiatan Pendanaan (financing activities)
Sama dengan cara sebelumnya, untuk menghitung ini masukkan nilai penambahan atau pengurangan kas yang berasal dari kewajiban jangka panjang dan ekuitas pemilik.
5. Hitung dan Jumlahkan Kas Bersih dari Ketiga Aktivitas
Langkah terakhir, hitunglah penggunaan dan penerimaan kas bersih dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Metode Arus Kas
Untuk menyusun cash flow ada dua metode yang bisa digunakan yaitu metode langsung (Direct Cash Flow) dan metode tidak langsung (Indirect Cash Flow). Namun, kali ini akan membahas cara membuat cash flow dengan metode tidak langsung dan contohnya.
Baca Juga : Panduan Lengkap Cara Melakukan Analisis Jabatan dalam Perusahaan
Langkah 1: Data Laporan Rugi Laba Tahun 2019
Perhatikan contoh laporan rugi laba tahun 2019 berikut dari PT Piatto Indonesia.
PT. Piatto Indonesia
Laporan Laba-Rugi
01/01/2019 – 31/12/2019
Penjualan | 75.000.000 |
Harga Pokok Penjualan | 36.000.000 |
Laba Kotor | 36.000.000 |
Beban Pemasaran | 6.000.000 |
Beban Administrasi dan Umum | 8.000.000 |
Beban Listrik Air telepon | 5. 200.000 |
Beban Penyusutan Kendaraan | 400.000 |
Beban Penyusutan gedung | 400.000 |
Total Beban Usaha | 20.000.000 |
Laba Periode ini | 19.000.000 |
Data menunjukkan bahwa pada tahun 2019 PT Piatto Indonesia mendapatkan keuntungan atau laba senilai Rp19.000.000.
Langkah 2: Mengumpulkan Informasi Data Neraca Pada Tahun 2018 dan 2019
Laporan Neraca Tahun 2018
PT Piatto Indonesia
Neraca
Tahun 2018
AKTIVA | KEWAJIBAN DAN EKUITAS | ||
AKTIVA LANCAR | KEWAJIBAN | ||
KAS | 8.000.000 | Utang dagang | 30.000.000 |
Piutang dagang | 16.000.000 | utang sewa | 20.000.000 |
cadangan kerugian | 800.000 | utang bank | 60.000.000 |
piutang perlengkapan | 3.000.000 | total utang | 110.000.000 |
persediaan barang | 10.000.000 | ||
AKTIVA TETAP | EKUITAS | ||
Kendaraan | 20.000.000 | modal | 11.000.000 |
Akum. Penyusutan Kendaraan | 1.600.000 | prive | 0 |
Gedung | 40.000.000 | laba/rugi periode ini | 0 |
Akum. Penyusutan gedung | 3.600.000 | total ekuitas | 11.000.000 |
Tanah | 30.000.000 | ||
Total aktiva | 121.000.000 | total kewajiban dan ekuitas | 121.000.000 |
Laporan Neraca Tahun 2019
PT Piatto Indonesia
Neraca
Tahun 2019
AKTIVA | KEWAJIBAN DAN EKUITAS | ||
AKTIVA LANCAR | KEWAJIBAN | ||
KAS | 4.000.000 | Utang dagang | 20.000.000 |
Piutang dagang | 20.000.000 | utang sewa | 10.000.000 |
cadangan kerugian | 1.000.000 | utang bank | 40.000.000 |
piutang perlengkapan | 2.000.000 | total utang | 70.000.000 |
persediaan barang | 14.000.000 | ||
AKTIVA TETAP | EKUITAS | ||
Kendaraan | 26.000.000 | modal | 50.000.000 |
Akum. Penyusutan Kendaraan | 2.000.000 | prive | 10.000.000 |
Gedung | 40.000.000 | laba/rugi periode ini | 19.000.000 |
Akum. Penyusutan gedung | 4.000.000 | total ekuitas | 59.000.000 |
Tanah | 30.000.000 | ||
Total aktiva | 129.000.000 | total kewajiban dan ekuitas | 129.000.000 |
Langkah 3: Membandingkan Hasil Kedua Neraca
PT Piatto Indonesia
Neraca
Tahun 2018 dan 2019
Tahun AKTIVA | 2019 | 2018 | Net Change |
AKTIVA LANCAR | |||
KAS | 4.000.000 | 8.000.000 | 4.000.000 |
Piutang dagang | 20.000.000 | 4.000.000 | |
cadangan kerugian piutang | 1.000.000 | 800.000 | 200.000 |
perlengkapan | 2.000.000 | 3.000.000 | 1.000.000 |
persediaan barang | 14.000.000 | 10.000.000 | 4.000.000 |
AKTIVA TETAP | |||
Kendaraan | 26.000.000 | 20.000.000 | 6.000.000 |
Akum. Penyusutan Kendaraan | 2.000.000 | 1.600.000 | 400.000 |
Gedung | 40.000.000 | 40.000.000 | 0 |
Akum. Penyusutan gedung | 4.000.000 | 3.600.000 | 400.000 |
Tanah | 30.000.000 | 30.000.000 | 0 |
Total aktiva | 129.000.000 | 121.000.000 | 8.000.000 |
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN | |||
utang dagang | 20.000.000 | 30.000.000 | 10.000.000 |
utang sewa | 10.000.000 | 20.000.000 | 10.000.000 |
utang bank | 40.000.000 | 60.000.000 | 20.000.000 |
total utang | 70.000.000 | 110.000.000 | 40.000.000 |
total ekuitas | 59.000.000 | 11.000.000 | 48.000.000 |
total kewajiban dan ekuitas | 129.000.000 | 121.000.000 | 8.000.000 |
Kolom Net Change menunjukkan selisih antara neraca tahun 2019 dengan neraca 2018.
Kelompok Aktiva
Apabila pada kolom Net Change cash flow adalah bernilai positif (tidak minus), maka terjadi pengeluaran kas. Apabila minus, maka terjadi penerimaan kas.
Kelompok Pasiva
Apabila pada kolom Net Change bernilai positif (tidak minus), maka terjadi penerimaan kas. Apabila minus, maka terjadi pengeluaran kas.
Langkah 4: Melakukan Penyusunan Laporan Cash Flow
Arus Kas dari Kegiatan Bisnis (Operating Activities)
Berdasarkan data dari laba rugi tahun 2019 bahwa perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar Rp19.000.000. Berikut ini contohnya.
laba/rugi periode ini | 19.000.000 |
kenaikan piutang dagang | 4.000.000 |
kenaikan cadangan dan kerugian piutang | 200.000 |
kenaikan persediaan barang | 4.000.000 |
penurunan perlengkapan | 1.000.000 |
beban penyusutan Kendaraan dan gedung | 800.000 |
penurunan utang dagang | 10.000.000 |
penurunan utang sewa | 10.000.000 |
total | 7.000.000 |
Nilai pengurangan sebesar Rp7.000.000
Arus Kas dari Kegiatan Investasi (Investing Activity)
cash flow adalah bertambah karena adanya penurunan nilai aset tetap sedangkan arus kas berkurang karena kenaikan aset tetap. Pada contoh di atas hasil cash flow adalah arus kas berkurang Rp6.000.000.
Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan (Financing Activities)
Untuk mendapatkan nilai Financing Activities dapat dilakukan dengan memindahkan angka pada kolom Net Change pada neraca tahun 2018 dan 2019 dari bagian kelompok Kewajiban Jangka Panjang dan Ekuitas. Bagi yang nilainya positif tetap biarkan saja dan yang nilainya negatif tetap biarkan negatif.
penurunan utang bank | 20.000.000 |
kenaikan modal | 39.000.000 |
penambahan prive | 10.000.000 |
total | 9.000.000 |
Jumlahkan semua nilainya, hasilnya Rp9.000.000.
Total Kegiatan Kas (Total Cash Activities)
Agar memperoleh nilai total kegiatan kas dengan perhitungan [Operating Activities + Investing Activities + Financing Activities], hasil dari penurunan kas Rp4.000.000.
Saldo Awal Kas (Cash Begining Balance)
Saldo awal kas bisa diambil dari neraca tahun sebelumnya, Contoh tersebut nilainya Rp8.000.000.
Saldo Kas Seharusnya (Expected Cash Ending Balance)
Saldo kas diperoleh dengan penjumlahan total aktivitas kas dengan saldo awal kas pada Neraca Tahun 2018. Dari contoh hasilnya Rp8.000.000 (kas neraca 2018) dikurang Rp4.000.000 (penurunan kas), sehingga hasilnya Rp4.000.000.
Saldo Akhir Kenyataan (Actual Cash Ending Balance)
Saldo akhir kenyataan didapatkan dari Neraca yang sedang berjalan, yaitu Neraca Tahun 2019. nilainya adalah Rp4.000.000.
Selisih (Variance)
Apabila perhitungan antara saldo kas yang seharusnya dikurangi dengan saldo akhir kenyataan adalah hasilnya 0, maka laporan arus kas sudah selesai.
PT Piatto Indonesia
Laporan Arus Kas
Tahun 2017
Arus Kas dari Kegiatan Operasional | (7,000,000) |
Arus Kas dari Kegiatan Investasi | (6,000,000) |
Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan | (9,000,000) |
Total Aktivitas Kas (A+B+C) | (4,000,000) |
Saldo Awal Kas (Dari Neraca 2018) | 8,000,000 |
Saldo Kas Seharusnya (E+D) | 4,000,000 |
Saldo Akhir Kenyataan (Dari Neraca 2019) | 4,000,000 |
Selisih (F-G) | 0 |
Nah, setelah mengetahui cash flow adalah bagian penting yang diperlukan perusahaan tentunya penjelasan di atas bisa diaplikasikan. Semoga bermanfaat.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram CaraDaftar.Id. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.