Beberapa bulan terakhir masa pandemi corona memberi dampak yang sangat signifikan dalam kehidupan ekonomi. Dimana ada jutaan pekerja yang dirumahkan atau di PHK oleh perusahaan tempatnya bekerja. Kondisi ini kemudian meningkatkan jumlah pengangguran di Indonesia maupun dunia. Dampak terburuk dari permasalahan ini adalah meningkatnya tingkat kemiskinan. Sebenarnya apa saja jenis-jenis pengangguran? Supaya lebih jelas, simak uraian dibawah ini.
Jenis-jenis Pengangguran yang Harus Diketahui
1. Pengangguran Struktural
Jenis-jenis pengangguran yang pertama adalah pengangguran struktural. Pengangguran struktural didefinisikan sebagai hasil dari nilai yang dipersepsikan dan keterampilan yang ada pada seseorang bertolak belakang dengan yang dibutuhkan oleh pemberi kerja. Keterampilan kerja yang tidak sesuai dengan harapan akan menyebabkan jeleknya hasil pekerjaan.
Keterampilan kerja merupakan sesuatu yang dinamis karena seiring berjalannya waktu akan tergantikan dengan keterampilan yang baru yang lebih sesuai, efektif dan efisien. Seiring berjalannya waktu ketrampilan lama yang dimiliki juga menjadi tidak dibutuhkan lagi.
Baca Juga : Etika Berkomunikasi di Tempat Kerja dan Sanksi Hukumnya
2. Pengangguran Siklis
Jenis pengangguran yang kedua adalah siklis. Jenis pengangguran satu ini sebenarnya hampir sama dengan pengangguran struktural. Dikatakan siklus karena akan berubah sesuai keadaan bisnis. Pada saat ekonomi baik, maka perusahaan akan lebih banyak merekrut orang dan tingkat pengangguran cenderung turun.
Sebaliknya, apabila ekonomi sedang menurun maka pengangguran akan terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh banyaknya karyawan yang dirumahkan dan sulitnya memperoleh peluang bekerja.
3. Pengangguran Friksional
Pengangguran friksional merupakan suatu fenomena yang bersifat sesaat. Ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan pengangguran ini terjadi. Contohnya fenomena pekerja yang keluar dari perusahaan untuk pindah, berganti pekerjaan agar pendapatan meningkat dan mencari jenis pekerjaan yang membuatnya lebih nyaman.
Menurut Keynes dan Lerner, seorang ekonom, pengangguran friksional diartikan sebagai jenis pengangguran yang cukup konsisten dengan kondisi lapangan pekerjaan. Pengangguran ini disebabkan oleh adanya kesulitan dalam memperoleh pekerjaan dan lowongan secara bersamaan.
Pengangguran friksional dapat ditangani dengan berbagai cara seperti menyebar informasi tentang lowongan pekerjaan, meningkatkan sarana transportasi dan pertukaran pekerjaan. Dengan cara tersebut diharapkan dapat mengurangi adanya gesekan pengangguran.
4. Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman juga termasuk dalam salah satu jenis-jenis pengangguran. Beberapa perusahaan menjalankan bisnisnya pada periode tertentu atau musiman seperti perusahaan yang memproduksi pohon natal yang beroperasi pada saat natal, perusahaan pertanian yang memproduksi jagung pada musim tertentu, dan perusahaan lainnya.
Pada saat perusahaan tidak beroperasi atau periode yang tidak sibuk maka akan terjadi pengangguran musiman. Pengangguran ini akan berakhir jika perusahaan tersebut kembali beroperasi di musim selanjutnya.
5. Pengangguran Regional
Pengangguran jenis ini merupakan masalah yang cukup besar. Salah satu pengangguran regional terjadi pada wilayah tertentu, seperti perusahaan yang bergerak di bidang perikanan tambak, pariwisata, pertanian komoditas tertentu dan lain sebagainya. Pengangguran ini lebih banyak dipengaruhi oleh Batasan geografis, cuaca dan permintaan konsumen.
Seperti Florida Selatan, Amerika akan mengalami penurunan jumlah kunjungan wisatawan setelah pertengahan April. Saat itu cuaca di negara bagian utara mulai membaik. Pada saat kunjungan wisatawan menurun, maka permintaan pekerja ikut menurun yang berarti tingkat pengangguran menjadi tinggi.
Baca Juga : Strategi Jitu dan Tips Interview Kerja Untuk Generasi Milenial
6. Pengangguran Sukarela
Beberapa pekerja perusahaan memilih tidak ikut serta dalam angkatan kerja karena alasan tertentu. Pengangguran sukarela ini mungkin mengambil cuti selama 3 bulan dan mencari pekerjaan selama tiga bulan berikutnya. Atau seseorang yang lebih suka dan lebih sejahtera dengan cara mengumpulkan tunjangan dari pemerintah seperti program pra kerja saat ini.
7. Pengangguran Santai
Pengangguran santai bisa jadi akibat dari kontrak jangka pendek yang dapat dihentikan sewaktu-waktu. Seperti pekerja pada bidang konstruksi dan pertanian. Ketika pekerjaan telah selesai dan kontrak kerja telah habis, maka pekerja harus mencari pekerjaan baru di tempat lain. Namun pengangguran ini tidak terlalu mengkhawatirkan, karena bisa saja pekerja mendapatkan pekerjaan yang sama ditempat yang sama namun dalam posisi yang berbeda.
Setelah pekerjaan selesai dan kontrak kerja habis, maka pekerja kontrak ini akan menjadi pengangguran. Solusi yang spesifik untuk menangani masalah pengangguran santai ini cukup sulit dan perlu dicari secara detail.
8. Pengangguran Teknologi
Pada negara-negara maju, pengangguran teknologi tidak berdampak secara serius. Hal ini lebih disebabkan karena kemajuan teknologi yang ada berjalan secara bertahap dan tidak mendadak sehingga pekerja lebih mudah beradaptasi dengan cara kerja atau metode kerja baru. Namun, di negara berkembang masalah ini menjadi sangat serius. Hal ini disebabkan karena teknologi baru yang menggantikan para pekerja berubah secara tiba-tiba dan cenderung memiliki masa transisi yang singkat.
Dengan adanya masalah ini menimbulkan pengangguran teknologi dan penghapusan modal lama yang sudah ada sebelumnya, seperti peralatan tradisional cenderung tergantikan oleh mekanisasi dalam bidang usaha pertanian. Lapangan pekerjaan baru sangat dibutuhkan untuk dapat mengatasi pengangguran ini.
9. Pengangguran Kronis
Ketika fenomena pengangguran yang terjadi dibiarkan dalam jangka waktu yang lama maka akan menimbulkan pengangguran kronis di dalam sebuah negara. Untuk kasus di negara berkembang, pengangguran kronis terjadi akibat dari lingkaran setan kemiskinan.
Sumber daya yang tidak dimanfaatkan secara optimal, pertumbuhan populasi yang tidak terkendali, penguasaan teknologi yang masih terbelakang, pembentukan modal yang cukup rendah dan berbagai faktor lainnya merupakan penyebab utama terjadinya pengangguran kronis di negara terbelakang.
10. Pengangguran Konjungtur
Jika ada seseorang yang tidak bekerja akibat keadaan ekonomi yang berubah, maka ia disebut sebagai pengangguran konjungtur. Perubahan ekonomi yang dimaksud akan berdampak pada permintaan dan penawaran barang, hal itu juga akan berdampak pada tenaga kerja. Terjadinya pengangguran ini juga disebabkan oleh jumlah pekerja yang dikurangi pada saat produksi menurun. Pengurangan jumlah pekerja dilakukan supaya perusahaan terhindar dari kerugian yang lebih besar lagi.
Baca Juga : Panduan dan Trik Sukses Lolos Tes Wawancara Kerja
11. Pengangguran Voluntary
Jenis-jenis pengangguran selanjutnya yaitu pengangguran voluntary. Jenis pengangguran ini sebenarnya sedikit lucu karena orang-orang dalam golongan ini sukarela untuk menganggur. Artinya mereka bisa mendapatkan kerja tetapi tidak mau atau sukarela tidak bekerja.
Kondisi seperti ini biasanya disebabkan oleh orang tersebut sudah mendapatkan warisan atau faktor lainnya yang membuatnya tidak perlu lagi untuk bekerja. Bisa dibilang orang tersebut kaya mendadak.
12. Pengangguran Terselubung
Pengangguran terselubung merupakan jenis pengangguran pada seseorang yang memiliki pekerjaan namun dengan produktivitas yang rendah. Produktivitas rendah bisa jadi akibat dari latar belakang pendidikan dan jenis pekerjaan yang tidak sesuai.
Penyebab lainnya adanya pengangguran terselubung adalah rendahnya keterampilan yang dimiliki pekerja. Jika ada seseorang yang merupakan sarjana ekonomi namun bekerja sebagai penjahit, maka ia bisa digolongkan sebagai pengangguran terselubung. Karena pada dasarnya, harusnya ia bisa memanfaatkan gelar ekonominya untuk bekerja pada sektor ekonomi juga.
Nah itulah jenis-jenis pengangguran di Indonesia yang harus diketahui. Diharapkan dengan informasi diatas bisa menjadi tahu dan paham mengenai berbagai jenis pengangguran. Semoga bisa bermanfaat untuk pembaca semuanya.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram CaraDaftar.Id. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.