Perlu dipahami bahwa bekerja di laboratorium memiliki tingkat risiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Mengingat di dalam laboratorium sendiri banyak zat-zat yang cukup berbahaya bagi tubuh manusia sehingga orang-orang yang bekerja di laboratorium harus mematuhi prosedur keselamatan kerja laboratorium demi keselamatan mereka.
Dengan tingkat risiko kecelakaan yang tinggi, tidak semua orang bisa masuk ke dalam laboratorium kecuali orang-orang yang memang bekerja di laboratorium. Pekerja laboratorium pun harus memahami betul bahan-bahan kimia berbahaya yang penggunaannya harus sangat berhati-hati. Selain itu, pekerja laboratorium juga harus mematuhi etika serta prosedur keselamatan kerja laboratorium.
Kecelakaan di laboratorium bisa terjadi karena banyak hal. Mungkin karena kelalaian maupun faktor lainnya. Hal itu dapat merugikan banyak pihak, terutama pekerja yang berada di dalam laboratorium. Meski begitu, pekerja laboran tidak perlu terlalu khawatir, selama mematuhi etika dan prosedur keselamatan kerja laboratorium.
Etika dan Prosedur Keselamatan Kerja Laboratorium


Pekerja laboratorium harus memiliki pengetahuan terhadap etika serta prosedur keselamatan kerja laboratorium. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, tidak sembarangan orang bisa masuk ke laboratorium. Masuk ke laboratorium juga ada etikanya dan inilah yang harus dipahami benar-benar oleh pekerja laboran.
Baca Juga : STRATEGI JITU DAN TIPS INTERVIEW KERJA UNTUK GENERASI MILENIAL
Etika atau prosedur keselamatan kerja di laboratorium di antaranya adalah:
- Hanya Orang-orang yang Berkepentingan yang Boleh Memasuki Laboratorium, Tujuannya adalah Supaya Menghindari Hal-hal yang Tidak Diinginkan
- Dilarang Makan dan Minum di Dalam Laboratorium
- Wajib Menggunakan Pelindung Tubuh Sebelum Bekerja, Diantaranya Sarung Tangan, Masker Wajah, Pelindung Mata, Hingga Jas Keselamatan
- Bagi Wanita yang Memiliki Rambut Panjang, Wajib Mengikatnya Supaya Tidak Tersangkut Pada Alat yang Berputar
- Dilarang Membawa Masuk atau Keluar Alat-alat Maupun Bahan Dari dan Ke Luar Laboratorium Tanpa Seizin Petugas Laboratorium
- Wajib Mengetahui Cara Pemakaian Alat dan Bahan Serta Bahayanya
- Melakukan Eksperimen Sesuai dengan Petunjuk yang Diberikan
- Memahami dan Mengetahui Cara Kerja dan Letak dari Alat-alat Keselamatan kerja, Tujuannya Supaya Memudahkan Melakukan Pertolongan Pertama Ketika Kecelakaan Kerja Terjadi
- Membuang Sampah Harus pada Tempatnya
- Pastikan untuk Tidak Sendirian di Laboratorium, Supaya saat Kecelakaan Terjadi Akan Langsung Mendapat Pertolongan
- Dilarang Bermain-main di Dalam Ruangan Laboratorium
11 etika dan prosedur keselamatan kerja laboratorium ini sangat penting untuk diterapkan, agar semua keselamatan dan keamanan pada pekerja bisa terjaga.
Prinsip Penyimpanan Alat Serta Bahan Laboratorium


Selain mematuhi etika dan prosedur keselamatan kerja laboratorium, pekerja laboratorium juga harus memahami prinsip penyimpanan alat serta bahan laboratorium. Hal ini terbilang penting untuk dilakukan, karena selain bertujuan agar proses praktek di laboratorium bisa berjalan dengan lancar dan tidak terjadi masalah, dengan menyimpan bahan alat dan bahan dilakukan dengan baik, maka keselamatan kerja laboratorium juga bisa terjaga. Saat menyimpan alat dan bahan laboratorium, pastikan mematuhi 3 prinsip, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Prinsip Aman
Keamanan bekerja di laboratorium adalah yang paling utama. Menyimpan alat dan bahan pun harus di tempat yang aman, aman dari pencurian sekaligus kerusakan. Apabila alat-alat laboratorium rusak akibat penyimpanan yang tidak terjamin keamanannya, maka dapat berpotensi menyebabkan kecelakaan saat bekerja. Terutama saat menyimpan bahan-bahan kimia, maka tempat penyimpanannya harus benar-benar terjamin keamanannya.
Baca Juga : PANDUAN DAN TRIK SUKSES LOLOS TES WAWANCARA KERJA
2. Prinsip Mudah Dicari
Selain keamanan, bahan dan alat laboratorium harus disimpan di tempat yang mudah dicari. Untuk memudahkan pencarian alat dan bahan laboratorium, bisa dengan memberikan label atau menggambarkan denah lokasi tempat penyimpanannya. Hal ini bertujuan untuk mempercepat pekerjaan di laboratorium.
3. Prinsip Mudah Diambil
Prinsip ketiga adalah alat dan bahan laboratorium harus bisa dengan mudah diambil oleh pekerja. Untuk melaksanakan prinsip ini, maka tempat penyimpanan harus memiliki ukuran dimensi yang sesuai dengan besar alat, tidak berdesakan dan tidak sulit ketika diambil. Jika memaksa ditempatkan berdesakan, maka dapat menyebabkan kerusakan pada alat sehingga berpotensi besar mengalami kecelakaan saat kerja.
Apabila terjadi kecelakaan kerja, pekerja diharap untuk tidak panik. Segera cuci tangan dengan air mengalir hingga bersih apabila terkena cairan kimia berbahaya, segera hirup udara bersih apabila tidak sengaja menghirup bahan berbahaya, bilas mata dengan air mengalir jika mengenai mata, dan jangan memadamkan api sendirian jika apinya sangat besar.
Mengenali dan Memahami Simbol Bahan Kimia Berbahaya


Prosedur keselamatan kerja laboratorium juga berkaitan erat dengan adanya pemahaman dan pengetahuan mengenai simbol bahan kimia berbahaya. Simbol-simbol ini umumnya tertempel di wadah bahan kimia berbahaya. Setiap bahan kimia yang berpotensi menimbulkan bahaya, wajib diberi pelabelan dengan simbol-simbol tertentu supaya bekerja lebih hati-hati saat menggunakannya dan keselamatan kerja laboratorium bisa terwujud.
Setidaknya ada 8 simbol yang digunakan sebagai label dari bahan kimia berbahaya Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Harmful Irritant
Harmful irritant memiliki simbol X, yang artinya bahan kimia tersebut berbahaya dan mengiritasi. Teruntuk bahan kimia dengan label X, biasanya dibedakan dengan kode Xn dan Xi. Bedanya kalau kode Xn maka bahan kimia tersebut harmful dimana dapat merusak kesehatan dengan cara melalui mulut, inhalasi atau kontak langsung dengan kulit. Sedangkan untuk kode Xi sendiri dapat mengiritasi kulit, mata, bahkan alat pernapasan jika kontak langsung dengan kulit atau selaput lendir.
2. Toxic
Label toxic diwakili dengan simbol tengkorak. Bahan kimia yang dilabeli toxic berarti merupakan bahan kimia beracun. Dapat menyebabkan keracunan yang bersifat akut dan kronis, bahkan yang paling parah dapat menyebabkan kematian. Bahan kimia dengan label toxic dapat meracuni dari berbagai cara, yakni kontak langsung dengan kulit, inhalasi atau pernapasan, hingga jika masuk melalui mulut.
3. Corrosive
Bahan kimia dengan label corrosive berarti memiliki sifat korosif yang dapat merusak jaringan hidup. Selain bersifat korosif, bahan-bahan ini tidak boleh dihirup uapnya karena dapat menyebabkan iritasi.
4. Explosive
Bahan kimia dengan label explosive berarti memiliki sifat yang mudah meledak. Penyebab bahan kimia tersebut dapat menimbulkan ledakan bisa jadi karena pemanasan, gesekan, benturan, pukulan, termasuk karena reaksi bahan kimia lainnya. Pekerja yang bekerja dengan bahan kimia berlabel explosive ini harus benar-benar orang yang ahli. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari risiko kecelakaan kerja.
Baca Juga : CARA AJAIB UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BEKERJA DI KANTOR
5. Flammable
Bahan kimia juga ada yang bersifat mudah terbakar, atau flammable. Bahan kimia dengan label ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu Highly Flammable, dan Extremely Flammable. Untuk bahan kimia dengan label Highly Flammable berarti bahan tersebut sangat mudah terbakar, dengan titik nyala pada suhu 21o Celcius dan titik didih pada suhu yang tidak terbatas. Sedangkan label Extremely Flammable berarti bahan tersebut amat sangat mudah terbakar, dengan titik nyala pada suhu 0o Celcius dan titik didih pada suhu 35o Celcius.
6. Oxidizing
Bahan kimia dengan label oxidizing berarti memiliki sifat yang mudah teroksidasi. Kebakaran terjadi apabila bahan kimia tersebut bereaksi dengan udara yang panas, percikan api maupun dari reaksi dengan bahan-bahan kimia yang bersifat reduktor.
7. Dangerous for Environment
Bahan kimia berbahaya dengan label ini dilarang keras untuk melepasnya langsung ke lingkungan. Baik ke air, tanah, udara maupun ke mikroorganisme karena berpotensi merusak ekosistem.
8. Radioactive
Bahan kimia yang dilabeli radioactive berarti dapat memancarkan radiasi secara spontan. Sehingga harus sangat berhati-hati saat menggunakan bahan kimia tersebut.
Itulah informasi mengenai etika dan prosedur keselamatan kerja laboratorium, prinsip penyimpanan alat dan bahan laboratorium, serta simbol-simbol berbahaya yang harus dipahami oleh setiap pekerja laborat. Dengan memahami prosedur keselamatan kerja laboratorium ini, maka proses praktek ataupun penelitian yang diadakan di laboratorium, diharapkan dapat berjalan lancar dan aman.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram CaraDaftar.Id. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
[…] Baca Juga : Kenali Lebih Jauh Prosedur Keselamatan Kerja Laboratorium […]