Bagi kalangan perusahaan mungkin tidak asing lagi mengenai Net Present Value (NPV). Perhitungan keuangan menggunakan Net Present Value memang tidak jauh berbeda dengan model analisa Break Event Point, hanya saja variabel yang digunakan untuk perhitungan ini berbeda sekali. Net Present Value adalah penilaian keuangan bersih yang ada di perusahaan setelah dikurangi oleh biaya lainnya sehingga nilai pertambahan atau kekurangan uang perusahaan yang ada bisa dijadikan acuan untuk menilai layak tidaknya keuangan perusahaan tersebut. Atau bisa disebut juga penilaian yang dilakukan oleh Net Present Value ini bersifat aliran kas keuangan yang bersih. Untuk lebih jelasnya simak ulasan berikut.

Baca Juga : Mengenal Apa Itu Orientasi dalam Perusahaan dan Contohnya

Pengertian Net Present Value

Pengertian Net Present Value
(Sumber: Syriza-fr.org)

Net Present Value adalah perbedaan antara nilai sekarang dari arus kas yang masuk dan nilai sekarang dari arus kas yang keluar pada waktu periode tertentu. NPV biasanya digunakan sebagai alokasi modal untuk menganalisa keuntungan dalam sebuah proyek yang akan dilaksanakan. 

Net Present Value yang positif menandakan adanya proyeksi pendapatan yang dihasilkan oleh sebuah proyek atau investasi melebihi dari proyeksi biaya yang dikeluarkan. Pada umumnya nilai NPV yang positif artinya akan mempunyai keuntungan dan proyek yang memiliki NPV negatif akan menghasilkan kerugian. Konsep ini adalah  dasar dari hukum Net Present Value yang mengindikasikan bahwa investasi yang bagus hanya dapat dilakukan.

Pengertian NPV Menurut Para Ahli

1. Dr. Sobarsa Kosasih

Net present value adalah lelebihan Present Value ( PV ) dari cash inflow yang dihasilkan dari sebuah proyek atas sejumlah investasi awal.

2. R. Agus Sartono

Net present value adalah suatu selisih antara present value aliran kas yang bersih atau disebut juga dengan procceed dengan present value Investasi.

3. Dian Wijayanto

Net present value adalah salah satu kombinasi antara present value penerimaan dan present value pengeluaran.

4. Syafaruddin Alwi

Net present value adalah sebuah model yang memperhitungkan suatu pola cash flows yang keseluruhannya dari sebuah investasi, yang berkaitan dengan waktu berdasarkan discount rate tertentu.

Rumus Net Present Value

NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + … + (Ct/(1+r)t) – C0

Keterangan:

NPV = Net Present Value dalam Rupiah

Ct = Arus Kas setiap Tahun pada Periode t

r = Suku Bunga atau discount Rate dalam %

C0 = Nilai Investasi awal pada tahun ke 0 dalam Rupiah

Baca Juga : Ini Jawaban Mengapa Anda Ingin Bekerja di Perusahaan Kami?

Fungsi-Fungsi Net Present Value

Fungsi-Fungsi Net Present Value
(Sumber: Tamasia.co.id))

Bagi sebuah bisnis, Net present value berfungsi untuk mengukur kemampuan dan peluang perusahaan dalam menjalankan investasinya sampai beberapa tahun yang akan datang, sehingga dikala nilai mata uang berubah akan berdampak pada cash flow perusahaan.

Hal ini membuat NPV dapat digunakan oleh pengusaha atau perusahaan untuk menjalankan investasi yang mereka jalankan di masa depan. Apakah investasi tersebut akan menguntungkan atau merugikan. Apabila memang menguntungkan, seberapa besar margin keuntungannya dan apakah cukup worth itu untuk dijalankan. Ataukah tidak sebanding dengan effort yang dikeluarkan.

Dengan melakukan kemungkinan seperti ini, seorang pebisnis atau perusahaan akan bisa memutuskan apakah akan tetap menjalankan investasi tersebut ataukah tidak. Bisa juga jika mereka memiliki beberapa alternatif investasi yang akan dijalankan, NPV dapat menjadi pertimbangan untuk menentukan investasi mana yang lebih besar dan mendapatkan keuntungan sehingga bisa dijadikan dasar keputusan untuk menjalankan investasi tersebut.

Secara sederhana, Net present value adalah perkiraan keuntungan yang didapatkan sebuah bisnis di masa depan jika menanamkan modal dengan nilai uang yang sekarang. Dengan begitu perusahan bisa memutuskan apakah investasi tersebut layak untuk dijalankan atau tidak.

Kelebihan dan Kelemahan NPV

Kelebihan dan Kelemahan NPV
(Sumber: Rudiyanto.blog.kontan.co.id)

Net Present Value mempunyai kelebihan yaitu menggunakan konsep nilai waktu uang (time value of money). Oleh karena itu sebelum perhitungan NPV harus mengetahui atau menaksir aliran kas yang masuk di masa yang akan datang dan aliran kas keluar.

Pada aliran kas ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, sebagai berikut:

  • Taksiran kas harus atas dilakukan setelah pajak.
  • Informasi tersebut harus didasarkan karena “incremental (kenaikan atau selisih)” dari suatu proyek. Hal ini sangat penting sebab pada proyek pengenalan produk baru, bisa terjadi bahwa produk lama akan “termakan” sebagian karena kedua produk itu bersaing di pasaran.
  • Aliran kas yang keluar harus tidak memasukkan unsur bunga, jika proyek tersebut akan direncanakan didanai dengan biaya pinjaman. Biaya bunga tersebut sebagai tingkat bunga yang diisyaratkan (required rate of return) untuk penilaian proyek tersebut. Apabila memasukkan unsur bunga di dalam perhitungan aliran kas ke luar, maka akan terjadi perhitungan ganda.

Kelebihan Metode Net Present Value (NPV)

  1. Memperhitungkan nilai waktu dari uang.
  2. Memperhitungkan arus kas selama usia ekonomis proyek.
  3. Memperhitungkan nilai sisa proyek.

Kelemahan Metode Net Present Value

  1. Manajemen harus bisa menaksir tingkat biaya modal relevan selama usia ekonomis proyek.
  2. Apabila proyek mempunyai nilai investasi inisial yang berbeda, maka NPV yang lebih besar tidak tentu menjamin sebagai proyek yang lebih baik.
  3. Kelayakan daerah tidak hanya dipengaruhi oleh arus kas, melainkan juga dipengaruhi oleh faktor usia ekonomis proyek.

Baca Juga : Panduan Lengkap Cara Melakukan Analisis Jabatan dalam Perusahaan

Simulasi Perhitungan Net Present Value (NPV)

Net Present Value tidak dapat langsung ditentukan dengan besaran dana yang ada, tetapi harus melalui perhitungan dengan menggunakan rumus perhitungan keuangan tertentu. Nah, agar bisa melakukan perhitungan keuangan perusahaan dengan menggunakan Net Present Value (NPV), simak secara jelas simulasi perhitungan dana perusahaan berikut:

Contoh: 

Perusahaan A adalah perusahaan produksi yang sudah beroperasi selama satu tahun. Selanjutnya selama proses produksi tersebut, perusahaan telah melakukan pencatatan dana yang ada di laporan kas laba rugi. Daro hasil laporan data kas laba rugi tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan A memiliki kas bersih sebesar Rp. 10.000.000.

Sedangkan data lain yang ada di laporan tersebut adalah besaran dana investasi perusahaan yaitu sebesar Rp. 7.000.000. 

Dengan besaran kedua dana ini, maka akan diketahui nilai net present value adalah yang dimiliki oleh perusahaan A. Cara menghitungnya cukup mudah yaitu nilai kas bersih dikurangi dengan nilai investasi yang telah dikeluarkan. Berikut simulasi perhitungan Net Present Value (NPV) di perusahaan tersebut:

Nilai Net Present Value (NPV) = nilai kas bersih – nilai investasi perusahaan

= Rp. 10.000.000 – Rp 7.000.000

= Rp. 3.000.000

Penentuan nilai Net Present Value (NPV) ini bisa dilihat dengan ketentuan berikut:

  • Nilai Net Present Value (NPV) > 0 adalah penilaian usaha perusahaan layak untuk dilaksanakan.
  • Nilai Net Present Value (NPV) < 0 adalah penilaian usaha perusahaan yang tidak layak untuk dilaksanakan.

Itulah ulasan mengenai Net Present Value Adalah: Pengertian dan Fungsi-Fungsinya. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan.

Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram CaraDaftar.Id. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.