Masalah merupakan bagian dari kehidupan yang harus diselesaikan. Membiarkan masalah terbengkalai akan selalu membebani Anda. Penjelasan tentang pengertian problem solving dan langkah-langkah melakukannya berikut ini dapat dijadikan referensi bagi yang masih kesulitan.
Sebab, problem solving skill sangat dibutuhkan di segala bidang kehidupan, termasuk dunia kerja. Kemampuan tersebut akan membantu Anda untuk beradaptasi di lingkungan kerja dengan cepat dan berkembang dengan baik.
Apa Pengertian Problem Solving?
Problem solving atau pemecahan masalah secara umum artinya proses menyikapi sebuah situasi dengan menerapkan cara tertentu sehingga situasi tersebut dapat dilalui tanpa menimbulkan masalah baru.
Sedangkan problem solving menurut para ahli, sebagai contoh Purwanto (1999) adalah rangkaian tindakan yang melibatkan strategi dan teknik tertentu untuk menangani sebuah persoalan.
Baca Juga : KENALI APA ITU MULTITASKING DAN CARA MULTITASKING KARYAWAN
Selanjutnya, menurut Gulo (2002) pemecahan masalah merujuk pada metode untuk melalui suatu masalah dengan cara menekankan pada solusi yang logis dan tepat.
Dengan kata lain, apabila Anda dihadapkan pada persoalan di dunia kerja, maka harus mencari jalan keluar yang paling realistis sehingga tujuan akhir dapat tercapai sesuai target. Sebab, kemunculan masalah di tengah pekerjaan merupakan hambatan yang harus segera dicari solusinya.
Tujuan Problem Solving
Dalam pengertian problem solving, saya menyinggung mengenai solusi sebab tujuan utama dari kegiatan tersebut adalah memecahkan suatu persoalan. Selain itu, proses pemecahan masalah juga melibatkan tujuan lain yang meliputi:
- Melatih keterampilan untuk berpikir secara logis dan sistematis untuk menemukan akar masalah sampai mengeksekusi cara penyelesaian dengan cermat;
- Mempertajam kepekaan untuk bertindak secara tepat, cerdas dan cepat dalam menyikapi permasalahan yang muncul sehingga tidak berlarut-larut;
- Mengasah ketrampilan untuk mengambil keputusan yang efektif sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapi;
- Melatih untuk berpikir dengan perspektif yang luas sehingga penyelesaian masalah akan lebih mudah dilakukan;
- Menjaga alur kerja sehingga tidak menyimpang dari rencana-rencana untuk mencapai tujuan akhir;
- Meningkatkan kemampuan untuk fokus pada masalah yang harus dilalui, sehingga pikiran tidak bercabang yang justru akan memunculkan masalah baru.
Tahap-Tahap Pemecahan Masalah
Dunia kerja menggolongkan problem solving sebagai soft skill yang diutamakan. Karyawan yang kemampuan pemecahan masalahnya bagus dianggap memiliki nilai plus karena cenderung cekatan, mandiri, dan cepat dalam menyikapi perubahan situasi di lingkungan kerja.
Saya akan memberikan contoh sederhana yakni seorang pemimpin suatu proyek kerja. Apabila dalam proses pengerjaan, tiba-tiba semangat anggota tim menurun maka pemimpin harus kreatif untuk menggenjot kembali antusiasme bawahannya agar proyek tetap berjalan sesuai rencana.
Dalam melakukan pemecahan masalah, terdapat langkah-langkah yang umum diterapkan atau dikenal dengan problem solving cycle. Disebut sebagai cycle karena tahapan tersebut membentuk sebuah siklus yang hubungannya teratur, tetap dan berulang.
Berikut tahap-tahap untuk memecahkan masalah:
Baca Juga : PENGERTIAN ESELON ADALAH : SYARAT, GAJI DAN TINGKATAN
1. Mengidentifikasi Masalah
Tahap identifikasi masalah melibatkan pencarian hal yang menjadi penyebab. Agar tidak salah, Anda harus mengumpulkan data, mengamati faktor apa saja yang berkontribusi dan mengevaluasi semua data relevan yang terkumpul.
Proses pengidentifikasian tersebut akan membantu Anda untuk menentukan langkah selanjutnya yang paling tepat. Sekali kurang jeli dalam menelaah penyebab masalah, maka penanganannya tentu akan kurang efektif.
2. Menyusun Strategi
Setelah memahami akar permasalahannya, maka waktunya untuk menyusun strategi penyelesaian. Perlu diingat ya, Anda harus fokus untuk memikirkan jalan keluar yang masuk akal. Jangan terlalu terobsesi untuk menerapkan strategi yang terkesan “wah” padahal tidak tepat.
Selain itu, prioritaskan untuk memikirkan multi strategi. Tujuannya agar Anda memiliki beberapa alternatif untuk meminimalisir kegagalan dari solusi sebelumnya. Terutama jika masalah yang dihadapi cukup rumit karena strategi tunggal hanya akan mempersulit proses.
3. Memperhitungkan Risiko dari Solusi
Solusi yang sudah disusun perlu dievaluasi untuk memperhitungkan risiko yang mungkin muncul. Sebab, jalan keluar suatu masalah tidak sepenuhnya menjamin keberhasilan. Ada risiko dan konsekuensi yang harus dipikirkan.
Dengan mengevaluasi solusi, Anda bisa memperkirakan tingkat keberhasilan, berbagai hambatan serta jalan keluar cadangan.
Lantas, siapa pihak yang bertanggung jawab? Umumnya, tahap evaluasi awal dari problem solving dalam dunia kerja lebih dibebankan pada pihak pengambil keputusan. Misalnya team leader, supervisor atau stakeholder di perusahaan Anda.
Sebagai gambaran singkat, anggap saja Anda adalah leader dari project A, maka Anda memiliki tanggung jawab untuk menganalisis konsekuensi dan risiko atas jalan keluar yang sudah dibahas bersama dengan tim.
Namun, jangan lupa untuk membahasnya bersama anggota tim untuk menghindari kesalahpahaman dan menjaga kesolidan teamwork.
4. Mengimplementasi Rencana
Tahap selanjutnya adalah penerapan strategi yang telah tersusun matang. Dalam melakukan implementasi, pembuat keputusan harus menginformasikan kepada para karyawan mengenai prosedur dan segala perubahan yang muncul.
5. Melakukan Evaluasi
Setelah strategi diterapkan, jangan dulu puas karena masih ada tugas lain yaitu melakukan evaluasi. Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui apakah solusi yang Anda terapkan efektif atau tidak untuk memecahkan masalah tersebut.
Apabila efek solusi tersebut cenderung ke arah yang tidak baik, maka Anda perlu kembali ke titik awal untuk menelaah kembali inti permasalahan. Maka dari itu, tahapan ini disebut siklus yang terus menerus berlanjut.
Kemampuan yang Dibutuhkan dalam Pemecahan Masalah
Apakah sudah siap untuk memecahkan masalah di lingkungan kerja? Agar Anda semakin siap, maka perlu memperhatikan apa saja kemampuan yang berguna dalam problem solving. Berikut penjelasan tiap poinnya:
Baca Juga : APA ITU PORTOFOLIO DAN CARA MEMBUAT PORTOFOLIO TERSTRUKTUR
a. Data Gathering and Analysis
Kemampuan ini dibutuhkan untuk menemukan data yang bersifat fakta, sehingga penyebab masalah bisa diidentifikasi. Data tersebut harus dianalisis untuk memilah mana saja hal-hal yang berkontribusi.
b. Brainstorming
Selanjutnya adalah kemampuan brainstorming untuk menghasilkan ide-ide kreatif dan relevan dengan inti permasalahan. Melalui brainstorming, Anda dan tim akan sanggup menyusun solusi atas masalah yang dihadapi beserta alternatifnya.
Apabila Anda seorang leader proyek A, misalnya, maka harus mampu memancing gagasan dari tiap-tiap individu dalam tim.
c. Project Planning
Dalam pemecahan masalah, project planning merupakan skill yang dibutuhkan untuk mengendalikan rencana agar tidak menyimpang dari jalur. Ada 3 hal penting yang terlibat yaitu waktu pelaksanaan, biaya, dan cakupan proyek tersebut.
Dengan project planning skill yang baik, maka akan memudahkan Anda untuk memikirkan pemecahan masalah yang tepat dan back-up untuk mengantisipasi risiko kegagalan.
d. Project Implementation
Kemampuan selanjutnya adalah project implementation. Hal tersebut berguna untuk mengeksekusi strategi berisi solusi atas permasalahan yang menghambat.
e. Teamwork
Proses pemecahan masalah tidak akan maksimal apabila hanya dikerjakan oleh satu orang. Anda membutuhkan kemampuan untuk bekerjasama dengan anggota lain dalam satu tim.
Kerjasama tim yang bagus dan solid akan mempercepat penyelesaian masalah. Sebab, tiap individu sadar akan tugas masing-masing sehingga mampu melakukannya dengan maksimal.
f. Time Management
Kemampuan ini berguna dalam memperhitungkan estimasi waktu untuk menerapkan solusi yang telah disusun.
g. Evaluation
Problem solving membutuhkan kemampuan evaluasi yang baik dan komprehensif untuk menilai efektivitas jalan keluar yang diterapkan.
h. Follow Up
Kemampuan ini berguna untuk mengeksekusi tindakan lanjutan yang dibutuhkan dalam penyelesaian masalah.
i. Survey
Selanjutnya, Anda juga membutuhkan kemampuan survei yang bertujuan untuk mengumpulkan tanggapan atas solusi yang sudah diterapkan. Hasil survei itulah yang digunakan untuk mengetahui efektif tidaknya suatu strategi.
Pengertian problem solving mengarah pada aktivitas untuk memecahkan masalah dengan menerapkan strategi khusus. Pemecahan masalah membutuhkan keterampilan untuk menemukan inti penyebab dan menyusun solusi yang logis.
Anda dapat mengasah keterampilan tersebut dengan membiasakan diri menyelesaikan masalah di lingkungan kerja atau mengamati cara karyawan senior yang lebih berpengalaman.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram CaraDaftar.Id. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.