Perusahaan akan memberikan offering letter kepada calon pelamar setelah melakukan interview dan mendapat panggilan kerja. Pengertian offering letter itu sendiri masih banyak yang belum mengetahuinya. Terutama untuk jobseeker yang saat ini gencar melakukan apply kepada banyak perusahaan untuk mendapatkan posisi yang diinginkan.

Jika seorang kandidat mendapatkan offering letter dari perusahaan, maka bisa dibilang kandidat tersebut tinggal selangkah lagi untuk mulai bekerja di perusahaan tersebut. Namun offering letter belum tentu berlaku sama seperti surat perjanjian kerja atau kontrak pegawai. Untuk itu, supaya tidak salah paham mengartikan offering letter, langsung saja simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Baca Juga : Contoh Surat Lamaran Berdasarkan Iklan yang Baik dan Benar

Pengertian Offering Letter

Pengertian Offering Letter
(Sumber: Smartlegal.id)

Secara harfiah, offering letter dapat diartikan sebagai surat penawaran kerja. Offering letter berupa pemberitahuan formal secara tertulis yang menginformasikan kandidat dipilih untuk bekerja di perusahaan tersebut. Di dalam surat ini dijabarkan beberapa hal yang menjadi hak dan tanggung jawab karyawan setelah semua syarat dan ketentuan saat tahap awal rekrutmen sudah disetujui.

Offering letter sebenarnya tidak wajib diberikan secara tertulis. Karena penawaran kerja bisa langsung dilakukan secara verbal. Meski begitu, offering letter memiliki guna supaya kedua belah pihak baik perusahaan maupun karyawan tidak salah tafsir. Bagi perusahaan, offering letter dapat membantu menjelaskan apa yang mereka inginkan dari karyawan. Sedangkan untuk kandidat, surat ini dapat membantu memahami hak dan tanggungjawabnya selama bekerja di perusahaan.

Surat penawaran kerja tidak sama dengan kontrak perjanjian kerja. Sebab offering letter tidak bersifat mengikat secara hukum. Surat ini hanya mengemukakan minat perusahaan kepada seorang kandidat untuk mengisi posisi yang kosong.

Dalam kata lain, offering letter adalah awal dari kesepakatan kerja antara perusahaan dan karyawan secara sah. Dengan kandidat menandatangi offer letter, maka itu artinya kandidat sudah setuju dengan ketentuan dan bersedia untuk bertindak sesuai yang diinginkan perusahaan.

Baca Juga : 5 Contoh Surat Pengunduran Diri Karyawan

Isi Offering Letter Secara Umum

Isi Offering Letter Secara Umum
(Sumber: Magazine.job-like.com)

Offering letter secara umum berisi rincian jabatan dan jobdesk yang sebelumnya sudah dibahas saat proses interview dan panggilan kerja secara verbal, baik secara tatap muka maupun melalui telepon. Biasanya setiap perusahaan menambahkan syarat dan ketentuannya masing-masing. Namun secara mendasar, di dalam offering letter biasanya tercantum hal-hal berikut ini.

  • Nama jabatan pekerjaan.
  • Jobdesk atau deskripsi pekerjaan, meliputi peran, kondisi kerja, ketentuan kerja, struktur departemen, dan lainnya.
  • Gaji, meliputi gaji kotor sebelum dipotong pajak, nominal gaji bersih atau take home pay, tunjangan lain seperti THR atau bonus akhir tahun.
  • Fasilitas yang akan didapatkan, meliputi asuransi kesehatan BPJS, iuran BPJS Ketenagakerjaan, asuransi swasta, pinjaman laptop, reimbursement, jatah parkir, uang lembur, dan lainnya yang sudah dijelaskan saat proses interview.
  • Jatah cuti berbayar dan tidak berbayar, seperti cuti sakit, cuti haid, cuti hamil, cuti tahunan, cuti melahirkan, dan kebijakan percutian khusus lainnya.
  • Tanggal efektif mulai kerja yang sudah disepakati.
  • Tenggat waktu atau tanggal habis tempo bagi kandidat untuk menyerahkan kembali offering letter yang sudah ditandatangani.
  • Kolom untuk tanda tangan kandidat sebagai bukti konfirmasi mengikat.
  • Kolom untuk tanda tangan pimpinan perusahaan atau perwakilan HRD.

Baca Juga : Contoh Surat Lamaran Kerja Part Time yang Baik dan Benar

Contoh Offering Letter

Contoh Offering Letter
(Sumber: Mikatasa.topkarir.com)

Berdasarkan isi dari offering letter yang sudah dibahas pada poin sebelumnya, berikut adalah contoh surat penawaran kerja dalam bahasa Indonesia. Surat ini dapat dikirim melalui email atau surat fisik lewat pos. Di bawah ini adalah contoh offering letter yang dikirimkan melalui email.

Subjek: Offering Letter Marketing PT. Angkasa Jaya

Yth. Budi Kusuma

Selamat!

Kami dengan senang hati menawarkan Anda posisi Marketing di PT. Angkasa Jaya, dengan rincian sebagai berikut:

Nama: Budi Kusuma

Posisi: Marketing

Melapor Langsung ke: Head of Content

Harap tinjau kembali dokumen yang terlampir di email ini mengenai gaji dan benefit Anda. Perlu diketahui bahwa penawaran ini dalam Gross, yang berarti gaji belum termasuk:

  • Pajak
  • Iuran BPJS Kesehatan
  • Iuran BPJS Ketenagakerjaan & pensiun

Jika Anda menerima tawaran pekerjaan ini, silahkan tandatangani dokumen terlampir di tempat yang sudah ditentukan. Scan dokumen dan kirim softcopy-nya melalui email ini. Untuk dokumen hardcopy yang telah ditandatangani, silahkan kirimkan melalui pos untuk ditujukan kepada:

Ashinta Hanum

Jln. Bumi Agung No. 209A Jakarta, Kode Pos xxxxx

Kami akan menghubungi Anda segera setelah menerima dokumen persetujuan Anda. Silahkan hubungi saya jika Anda masih memiliki pertanyaan terkait kontrak kerja yang terlampir.

Salam,

Ashinta Hanum

Human Resource Department PT. Angkasa Jaya

Pertimbangan Menerima Offering Letter

Offering letter dari perusahaan sebisa mungkin harus segera direspon dalam waktu dekat. Umumnya HRD akan memberikan waktu 24 jam sampai 1 minggu untuk kandidat merespons. Dan untuk merespon offering letter, kandidat diharuskan menandatangi surat tawaran dan mengirimnya kembali melalui surel maupun lewat pos.

Namun sebelum itu, kandidat terlebih dahulu harus mempertimbangkan beberapa hal sebelum menandatangi offer letter. Adapun hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut.

1. Gaji

Sebelum menandatangani surat penawaran kerja, pastikan gaji yang tertera di offering letter sesuai dengan jobdesk atau jenis pekerjaan yang ditawarkan. Caranya adalah dengan mencari informasi sebanyak mungkin mengenai gaji yang sepadan dengan posisi yang ditawarkan.

2. Tunjangan Kerja

Tunjangan juga penting untuk dipertimbangkan. Semakin rumit pekerjaannya, maka akan semakin besar juga tunjangan kerjanya. Tunjangan kerja juga akan semakin naik apabila karyawan memiliki performa kerja yang baik dan optimal sepanjang karirnya.

3. Kontrak Kerja

Perhatikan juga status pekerjaan yang ditawarkan perusahaan. Apakah sebagai karyawan tetap atau karyawan kontrak. Kemudian lihat juga jenis kontrak kerja yang ditawarkan, tinjau perihal resign, pemutusan kerja, dan lainnya yang berkaitan dengan kontrak kerja. Apakah perusahaan tersebut akan memberi penalti apabila mengajukan resign. Hal ini harus dipertimbangkan di awal supaya tidak berdampak buruk di kemudian hari.

4. Jam Kerja

Pertimbangkan jam kerja yang tertulis di offering letter. Umumnya semua pekerjaan memiliki jam kerja ideal 8 jam. Untuk pekerjaan sistem shifr, perhatikan durasi shift nya. Pastikan kandidat juga sudah mengetahui adanya keharusan masuk kerja saat weekend atau hari libur bila pekerjaan sedang menumpuk.

5. Jarak Tempuh

Pertimbangkan juga jarak tempuh dari rumah ke tempat kerja. Poin ini akan sangat berpengaruh pada kondisi fisik kandidat saat bekerja nanti. Pastikan jarak ke tempat kerja tidak terlalu jauh.

6. Budaya Kerja

Terakhir, sebelum menyetujui penawaran kerja, ada baiknya kandidat mencari tahu bagaimana budaya kerja di perusahaan tersebut. Budaya kerja akan sangat berpengaruh terhadap motivasi dan performa kerja kandidat nantinya. Jika ritme kerjanya memang sesuai yang diinginkan, silahkan bubuhkan tanda tangan dan kirim ulang dokumen pada perwakilan HRD.

Dengan demikian, pengertian offering letter adalah surat penawaran kerja yang tidak mengikat secara hukum namun tetap harus dipertimbangkan terlebih dahulu sebelum disetujui. Semoga bermanfaat.

Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram CaraDaftar.Id. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.